0

Profil Negara Indonesia

Posted by Unknown on 18.05
Hai semua, kali ini aku mau berbagi ilmu sama kalian tentang profil negara kita ini, dulu (gak tau kapannya) aku pernah nge-post profil negara korea, nah karena itu aku dimarahi sama temenku kata dia aku ini gak cinta sama negara sendiri. Ya sejak itu aku sadar aku harus ngepost profil negara sendiri dan cintailah produk produk indonesia. Oke langsung aja deh kita baca profil negara kita ini. Semoga bermanfaat ya.


Negara Indonesia

1) Kondisi Fisik

Indonesia secara astronomis terletak antara 6 °LU – 11 °LS dan 95 °BT – 141 °BT. Kepulauan Indonesia seluruhnya terletak di daerah tropis dan bagian dari iklim musim Indo-Australia yang berciri temperatur tinggi, udaranya basah, dan curah hujan yang tinggi. Indonesia merupakan daerah iklim musim yang paling kontras di dunia, hal ini karena pengaruh dari Benua Asia dan Australia (Angin Muson Barat dan Muson Timur). Pada bagian tenggara kepulauan Indonesia, iklimnya lebih kering, hal ini karena pengaruh angin anti siklon dingin dari Australia, karena itu di Nusa Tenggara Timur banyak dijumpai daerah sabana.

Batas-batas negara Indonesia adalah sebagai berikut.
a) Sebelah utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, Filipina, dan Samudra Pasifik.
b) Sebelah selatan berbatasan dengan Australia, Timor Leste, dan Samudra Hindia.
c) Sebelah barat berbatasan dengan Laut Andaman dan Samudra Hindia.
d) Sebelah timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik.

Di wilayah Indonesia terdapat 3 Sistem pegunungan, sebagai berikut.
  • a) Sistem Pegunungan Sirkum Mediterania
Sistem ini memanjang dari Pegunungan Atlas (Afrika Utara) yang bersambung dengan Pegunungan Alpen (Eropa Selatan) dan Pegunungan Himalaya (Asia). Pegunungan tersebut berbelok ke selatan dan berangkai dengan pegunungan-pegunungan lipatan di Kepulauan Indonesia. Kelanjutan jalur pegunungan Sirkum Mediterania di Indonesia terbagi, sebagai berikut.

(1) Busur Luar 
Jalur pegunungan busur luar bersifat nonvulkanik, artinya tidak menampakkan sifat-sifat kegunungapian, tetapi hanya rangkaian pegunungan lipatan. Jalur pegunungan ini sebagian berada di bawah laut. Busur luar berpangkal di Pulau Simelue, Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, Pulau Enggano kemudian sebagian tenggelam (berada di bawah laut) sepanjang bagian selatan Pulau Jawa dan muncul kembali di atas permukaan bumi di Pulau Sawu, Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau Babar, Kepulauan Kai, Pulau Seram, dan berakhir di Pulau Buru.

(2) Busur Dalam 
Jalur pegunungan busur dalam bersifat vulkanis, artinya selain merupakan rangkaian pegunungan lipatan, juga merupakan ketampakan dari kegunungapian. Busur dalam membujur sepanjang Bukit Barisan di Pulau Sumatra, pegunungan yang ada di seluruh Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Sumbawa, Pulau Flores, Pulau Solor, Pulau Wetar, Kepulauan Banda, dan berakhir di Pulau Saparua.

  • b) Sistem Pegunungan Sirkum Pasifik
Sirkum ini dimulai dari pegunungan Andes (Amerika Selatan) bersambung dengan Pegunungan Rocky (Rocky Mountain) di Amerika Utara, kemudian berbelok ke Kepulauan Jepang dan bersambung dengan pegunungan di Kepulauan Filipina. Pada akhirnya jalur pegunungan ini bercabang dua di wilayah Indonesia, yaitu sebagai berikut.


  1. Cabang I dimulai dari Pulau Luzon bersambung dengan pegunungan di Kalimantan melalui Pulau Palawan dan Pulau Sulu.
  2. Cabang II dimulai dari Pulau Luzon, Pulau Samar, dan Pulau Mindanau bersambung ke Kepulauan Sangihe dan berakhir di Sulawesi.
  • c) Sistem Pegunungan Sirkum Australia
Terbentang sepanjang sumbu sentral Irian selanjutnya ke Australia bagian timur terus ke Selandia Baru. Letak Indonesia secara tektonik merupakan daerah tumbukan antarlempeng (lempeng Asia vs lempeng Samudra Hindia, lempeng Asia vs lempeng Samudra Pasifik, lempeng Asia vs lempeng Filipina, serta lempeng Australia vs lempeng Pasifik), yang berakibat:
  1. Indonesia terletak di busur luar nonvulaknik dan busur dalam vulkanik.
  2. Indonesia kaya akan pegunungan dan komplek gunung berapi di sepanjang Pulau Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi (terutama bagian utara), Kepulauan Maluku, dan di wilayah Papua.
  3. Persebaran laut dangkal, paparan, serta laut dalam (palung) yang tidak merata.
  4. Sering terjadi gempa bumi.
  5. Persebaran sumber daya alam yang tidak merata, Indonesia bagian barat didominasi minyak dan gas bumi, batu bara, dan sedikit mineral, sedangkan Indonesia bagian timur kaya akan mineral, sedikit batubara, minyak, dan gas bumi.

2) Kondisi Sosial

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2002 mencapai 217.1 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan penduduk mencapai angka 1,8% per tahun. Angka harapan hidup mencapai 66,6 tahun. Tingkat pendidikan dari penduduk yang melek huruf (mampu membaca dan menulis) sekitar 87.9%, dengan rasio penduduk yang pernah masuk SD dan SMP masing-masing menunjukkan angka 92% dan 47%. Jumlah penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 1990-2001 sekitar 27,1%.

3) Kondisi Ekonomi

Pada tahun 2002, pendapatan per kapita negara Indonesia mencapai 3.230 US$, dengan rata-rata pertumbuhan GDP 2,1%. Mata pencaharian penduduk sebagian besar di bidang pertanian (agraris), dan sebagian besar pendu- duknya tinggal di wilayah pedesaan.

4) Kondisi Budaya

Penduduk Indonesia terdiri atas berbagai suku, dengan bahasa, agama, dan adat yang beranekaragam. Keanekaragaman alam, penduduk, dan budaya merupakan ciri dan kekuatan bangsa Indonesia. Dengan semboyan “Bineka Tunggal Ika”, artinya berbeda-beda tetapi tetap satu, mencerminkan bahwa perbedaan etnis tidak perlu dipertentangkan karena akan merusak persatuan dan kesatuan bangsa.


0

TEKS EKSPOSISI

Posted by Unknown on 17.28
hai hai, kali ini aku mau ngepost tetang teks eksposisi. kalian tau apa itu eksposisi? kalau belum tau mari kita plajari bersama, sebenernya sih aku juga belom bisa hehehe



TEKS EKSPOSISI

A.   Pengertian Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah jenis teks yang berisi tentang paparan pandangan pribadi terhadap suatu permasalahan.

B.   Tujuan Teks Eksposisi
1. Memberi penjelasan atau informasi.
2. Memaparkan pandangan pribadi mengenai suatu hal.

C.   Ciri-Ciri Teks Eksposisi
1.    Berisi pendapat tentang masalah tertentu, namun tetap objektif.
2.    Diperjelas dengan fakta dapat berupa angka, statistik, gambar, grafik, tabel, dan peta.
3.    Mempunyai analisis dan bukti
4.    Diakhiri dengan penegasan pendapat.
5.    Argumentasinya satu sisi, yaitu sisi yang mendukung atau sisi yang menolak.

D.   Jenis Teks Eksposisi
1.   Eksposisi definisi
Memaparkan pengertian sesuatu dengan memfokuskan pada karakteristiknya
Contoh :
Brokoli (Brassica oleracea ) adalah tanaman sayuran yang termasuk dalam suku kubis-kubisan atau Brassicaceae. Brokoli berasal dari daerah Laut Tengah dan sudah sejak masa Yunani Kuno dibudidayakan. Sayuran ini masuk ke Indonesia belum lama (sekitar 1970-an) dan kini cukup populer sebagai bahan pangan. Brokoli mengandung vitamin C dan serat makanan dalam jumlah banyak. Brokoli juga mengandung senyawa glukorafanin yang merupakan bentuk alami senyawa antikanker sulforafana (sulforaphane). Selain itu, brokoli mengandung senyawaan isotiosianat yang ditengarai memiliki aktivitas antikanker. Namun, meskipun memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, manfaat brokoli untuk kecantikan memang belum begitu dikenal masyarakat luas.

2.   Eksposisi berita
Berisi pemberitaan mengenai suatu kejadian atau peristiwa. Jenis ini banyak ditemukan pada surat kabar. Ciri khususnya adanya unsur 5W+1H.
Contoh :
Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram di Sukoharjo sejak beberapa hari terakhir meresahkan masyarakat. Pantauan di sejumlah pedagang di Sukoharjo didapati tumpukan gas elpiji 3 kilogram dalam keadaan kosong. Mereka mengaku belum mendapatkan kiriman sejak dua hingga tiga hari yang lalu.  “Stok kosong, semua ada 15 tabung belum dapat kiriman dari pangkalan. Akibatnya tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan,” ujar Agus Gunawan salah satu pedagang gas elpiji asal Sukoharjo Kota, Kamis (18/09/2014).


3.   Eksposisi ilustrasi
Pengembangannya menggunakan gambaran sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide.
Contoh :
Saat ini politik di Indonesia sedang mendominasi wacana di media. Layaknya gula yang sedang dikelilingi semut. Media selalu memberitakan kondisi politik di Indonesia dengan gamblang. Media memberitakan kondisi elit politik di Indonesia yang saling memperebutkan kekuasaan.


4.   Eksposisi proses
Sering ditemukan dalam buku-buku petunjuk pembuatan, penggunaan, atau langkah-langkah tertentu.
Contoh :
Manfaat wortel untuk wajah di antaranya bisa digunakan sebagai masker yang berfungsi untuk mencerahkan kulit wajah, tidak banyak yang tahu. Cara membuat masker ini dengan memblender atau memarut sampai lembut. Tuangkan parutan wortel dalam cawan dan tambahkan madu 1 sendok makan dan aduk hingga merata. Sebelum mengoleskan pada wajah, sebaiknya bilas wajah terlebih dahulu dan oleskan merata ke seluruh permukaan wajah 15 hingga 30 menit. Setelah itu, bilas wajah dengan air yang hangat, lalu bilas dengan air dingin. Lakukan perawatan wajah ini rutin agar mendapatkan manfaat wortel secara optimal yakni mencerahkan wajah sekaligus mengurangi flek dan kerutan.

5.   Eksposisi analisis
Proses memisah-misahkan suatu masalah dari suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian masing-masing dikembangkan secara berurutan.
Contoh :
Masangin merupakan permainan yang melegenda di Alun-Alun Selatan, Yogyakarta. Permainan tersebut dilakukan dengan melewati dua buah pohon beringin kembar dengan mata yang ditutup kain hitam. Mitos yang berkembangdi masyarakat, jika seseorang mampu melintasi kedua pohon beringin dengan mata tertutup, maka setiap keinginan yang kita niatkan sebelum permainan akan dikabulkan. Konon, yang bisa melintas hanyalah orang yang memiliki kebersihan hati. Jika hati bersih, maka pemain akan mulus melintasi dua pohon tanpa hambatan. Begitu juga sebaliknya, jika hati tidak bersih, maka pemain akan berputar-putar atau miring ke kanan dan ke kiri beringin. Namun di balik mitos itu, masangin dapat dipandang dari segi ilmu pengetahuan dan kesehatan. Dari segi ilmu pengetahuan dapat dikemukakan bahwa peristiwa berbeloknya arah pemain diakibatkan karena kecepatan arah angin, sedangkan dari segi kesehatan karena adanya potensi vertigo pada setiap orang.
...

6.   Eksposisi klasifikasi
Membagi sesuatu dan mengelompokkannya ke dalam kategori-kategori. (Ada verba penggolongan : digolongkan, diklasifikasikan, terdiri dari, meliputi, dibagi )
Contoh :
Yogyakarta memiliki banyak objek dan daya tarik wisata. Bentuk wisata di DIY meliputi wisata MICE (Meeting, Incentive, Convention, dan Exhibition), wisata budaya, wisata alam, wisata minat khusus, wisata edukasi dengan berbagai fasilitasnya, seperti resort, hotel, dan restoran. Keanekaragaman budaya serta keramahtamahan masyarakat, membuat DIY mampu menciptakan produk-produk budaya dan pariwisata yang menjanjikan.

7.   Eksposisi perbandingan
Menerangkan ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain. (mencari persamaan dan perbedaan)
Contoh :
Olahraga Jogging merupakan salah satu jenis olahraga murah, aman, dan bisa dilakukan di mana saja. Jogging dapat dilakukan di lingkungan sekitar rumah, taman, pantai ataupun pegunungan dan memiliki banyak manfaatBerbeda dengan olahraga diving, tak hanya mahal tetapi olahraga ini hanya dapat dilakukan  di laut. Selain membutuhkan peralatan yang cukup lengkap, diving juga olahraga yang cukup berisiko. Saat ini, keduanya sama-sama digemari oleh remaja.


8.   Eksposisi pertentangan
Berisi pertentangan antara sesuatu dengan sesuatu yang lain. Frase penghubung yang digunakan adalah "akan tetapi", "meskipun begitu", "sebaliknya".
Contoh :
Masyarakat di daerah perkotaan terbiasa dengan kehidupan yang serba modern. Alat komunikasi, transportasi, dan teknologi informasi yang canggih menyebabkan mereka cenderung malas dan kurang bersosialisasi. Sebaliknya, masyarakat pedesaan terpencil terbiasa dengan kehidupan yang sederhana. Mereka menggunakan peralatan, transportasi, dan teknologi yang masih tradisional. Namun, keterbatasan tersebut tidak menghalangi mereka untuk bersosialisasi antarmasyarakat.

E.   Struktur teks eksposisi
1.   Pernyataan pendapat (tesis)
Berisikan gagasan utama atau prediksi penulis tentang sebuah permasalahan yang berdasarkan fakta.
2.   Argumentasi
Menjelaskan secara lebih mendalam pernyataan pendapat (tesis) yang diyakini kebenarannya oleh penulis melalui pengungkapan fakta-fakta sebagai penjelasan argumen penulis.
3.   Penegasan Ulang Pendapat
Berupa penguatan kembali atas pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta dalam bagian argumentasi. Pada bagian ini pula bisa disematkan hal-hal yang patut diperhatikan atau dilakukan supaya pendapat atau prediksi sang penulis dapat terbukti.
F.   Ciri Kebahasaan
1.    Penggunaan Pronomina Persona
Pronomina persona adalah kata yang mengacu kepada orang, baik orang pertama, kedua, atau ketiga. Pronomina persona ini biasanya digunakan dalam menyatakan pendapat. Pronomina yang sering digunakan seperti kita, kami, dan saya. Terlebih kata pronomina saya banyak digunakan ketika menyatakan pendapat pribadi.

2.    Menggunakan konjungsi (kata penghubung)
Konjungsi yang banyak digunakan adalah “pada kenyataannya”, “kemudian”, dan “lebih lanjut”. Konjungsi tersebut digunakan untuk menghubungkan fakta-fakta supaya fakta-fakta yang disajikan runtut. Selain itu juga konjungsi lain, seperti "atau" untuk menyatakan dualisme pendapat, konjungsi "dengan demikian" untuk menyatakan penegasan ulang pendapat.

G.   Analisis Struktur Teks Eksposisi
             
Kemacetan dan Masa Depan Kota

         Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan dari berbagai kegiatan ekonomi maupun sosial (lihat misalnya Morlock, 1985). Tipe kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.
         Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang bersifat berulangmisalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan di sekolah. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini, kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan sekolah. Di bagian utara, termasuk Sleman misalnya, kemacetan setiap pagi dan sore dapat dirasakan misalnya pada ruas Jalan Nyi Condrolukito (AM Sangaji), Jalan Affandi (Gejayan), serta Jalan Kaliurang terutama pada persimpangan dengan Jalan Lingkar Utara. Hal yang sama terjadi pada wilayah lain yang memiliki para pekerja dan anak sekolah relatif besar di Kota Yogyakarta, misalnya Bantul. Seperti diketahui, ketiga wilayah ini memiliki keterkaitan kegiatan sosial ekonomi yang erat, yang membentuk aglomerasi wilayah Yogyakarta-Sleman-Bantul (Kartamantul).
         Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang cenderungterjadi pada musim liburan maupun lebaran. Pada tahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota (misalnya Jalan Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates). Pada rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata (seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis.
         Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Kemacetan yang berulang setiap hari merupakan ekses dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas. Selama ini sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang sistematis.


Analisis struktur teks “Kemacetan dan Masa Depan Kota”
Tesis
Tipe kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.

Argumentasi
Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang bersifat berulangmisalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan di sekolah.

Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjangcenderung terjadi pada musim liburan maupun lebaran.

Penegasan Ulang Pendapat
Kemacetan yang berulang setiap hari merupakan ekses dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas.

0

Pengertian dan Usur-Unsur Seni Rupa

Posted by Unknown on 07.50
Pada postingan sebelumnya kita sudah membahas tentang unsur seni musik, nah sekarang kita akan membahas tentang unsur seni rupa. Kali ini saya akan membahas dari titik sampai warna. Selamat belajar dan semoga bermanfaat. Jangan lupa comentarnya ya, kalau ada salah ketik atau yang lainnya mohon dimaafkan dan tolong berikan saran dan masukannya.

Pengertian Seni Rupa :

Seni Rupa merupakan salah satu bentuk karya seni yang bisa dinikmati secara visual, audio dan audiovisual. Karya seni rupa juga bisa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, biasanya disebut dengan Karya Seni Rupa Terapan. Untuk mewujudkan suatu karya seni rupa maka juga diperlukan unsur-unsur pembentuk seperti titik, garis, bentuk dan lain-lain.


Unsur-Unsur Seni Rupa :
1). Titik
Titik merupakan unsur seni rupa yang paling dasar. Titik adalah sebuah bintik yang ada pada seni rupa, baik itu banyak maupun sedikit tetap juga disebut dengan 'titik'. Dengan Titik kita dapat menciptakan suatu ide untuk mewujudkan unsur yang baru seperti ; garis, bentuk, atau bidang.

2). Garis
Garis adalah goresan atau batas limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya. Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari setiap macam garis dapat berbeda-beda, misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.

Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti :
  • Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
  • Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
  • Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
  • Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan, kewanitaan.

Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi :
  • Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
  • Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang, warna atau ruang.



3). Bidang
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta memiliki ukuran. Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna.

4). Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape) atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi mempunyai nilai dan peran yang lainnya.

Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
 a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu ukur meliputi:
  • Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
  • Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam, misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.



5). Ruang
Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya.

Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya: 
  1. Melalui penggambaran gempal.
  2. Penggunaan perspektif.
  3. Peralihan warna, gelap terang, dan tekstur.
  4. Pergantian ukuran.
  5. Penggambaran bidang bertindih.
  6. Pergantian tampak bidang.
  7. Pelengkungan atau pembelokan bidang.
  8. Penambahan bayang-bayang.

6). Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) yakni butiran halus pada warna.

Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranyan :
  1. Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 
  2. Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 
  3. Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 
  4. Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain, 
  5. Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.





7). Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.



8). Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya akan menimbulkan kesan mendalam.

Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.


Copyright © 2009 *DEWI* All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.